Menurut Hfocus, seminar bertajuk "Situasi Rokok Elektrik: Data Publik - Ke Mana Arah Thailand?", yang diselenggarakan bersama oleh Institut Penelitian Sistem Kesehatan Thailand (HSRI) dan ThaiHealth Foundation, mengungkapkan bahwa data survei kesehatan terbaru menunjukkan tren peningkatan penggunaan tembakau di kalangan masyarakat di bawah 30 tahun, terutama di kalangan remaja perempuan, dengan peningkatan yang lebih cepat dibandingkan pada laki-laki.
Survei tersebut menunjukkan bahwa penggunaan rokok elektrik di kalangan masyarakat berusia 15–29 tahun akan meningkat tajam dari 3,6% pada tahun 2020 menjadi 8,4% pada tahun 2025. Sebaliknya, penggunaan rokok di kalangan masyarakat berusia di atas 60 tahun menurun, dan proporsi perokok jangka panjang juga mengalami penurunan. Secara regional, Bangkok memiliki tingkat penggunaan rokok elektrik tertinggi di kalangan remaja, diikuti oleh wilayah timur laut dan tengah.
Roengrudee Patanavanich, Associate Professor Departemen Kedokteran Komunitas di Fakultas Kedokteran Universitas Mahidol dan kepala Survei Kesehatan Nasional ke-7 di Thailand, menyatakan bahwa hasil survei tersebut menegaskan bahwa rokok elektrik tidak mengurangi dampak buruk rokok, juga tidak menurunkan tingkat penggunaan tembakau nasional. Lima tahun lalu, terdapat sekitar 500.000 pengguna rokok elektrik; jumlah ini kini meningkat menjadi 1,7 juta, dengan 44% menggunakan rokok elektrik dan rokok tradisional.
Ia menunjukkan bahwa pada dekade sebelum rokok elektrik masuk ke Thailand, tingkat penggunaan tembakau nasional terus menurun, namun sejak penyebaran rokok elektrik pada tahun 2014, tren penurunan tersebut telah melambat secara signifikan, sementara jumlah pengguna rokok elektrik terus meningkat.
Survei tersebut juga menunjukkan bahwa rokok elektrik telah meningkatkan jumlah "perokok baru" dua kali lipat, dan usia pertama kali menggunakan rokok elektrik telah menurun secara signifikan. Pada kelompok usia 10-14 tahun, rata-rata usia pertama kali menggunakan rokok elektrik adalah 11 tahun. Saat ini, sekitar 500.000 orang telah menggunakan rokok elektrik untuk pertama kalinya dalam satu tahun terakhir.
Sejak tahun 2022, jumlah orang yang menggunakan rokok elektrik sebagai produk nikotin pertama mereka telah melebihi jumlah rokok tradisional, dan jumlahnya kini tiga kali lipat dari rokok tradisional. Survei tersebut juga menemukan bahwa alasan utama remaja menggunakan rokok elektrik bukanlah karena berhenti merokok, melainkan karena pengaruh teman sebaya.
Di antara kelompok usia 10-19 tahun, lebih dari 70% mulai menggunakan rokok elektrik karena teman-temannya yang menggunakannya. Mengenai saluran akuisisi, anak-anak yang lebih kecil kebanyakan mendapatkannya dari teman, sedangkan remaja yang lebih tua kebanyakan membelinya secara online. Studi ini juga menunjukkan bahwa sekitar sepertiga remaja berusia 15-24 tahun tidak percaya bahwa perusahaan tembakau salah mengartikan bahaya rokok elektrik, dan penggunaan rokok elektrik seringkali lebih tinggi di daerah dengan tingkat ketidakpercayaan yang lebih rendah.
Tim peneliti membandingkan data sebelum dan sesudah pemerintah mengintensifkan tindakan keras terhadap rokok elektrik pada awal tahun 2025, dan menemukan perbedaan yang signifikan dalam proporsi anak-anak yang menggunakan rokok elektrik, yang menunjukkan bahwa penegakan hukum yang berkelanjutan mungkin mempunyai dampak positif.
Wakil Direktur HSRI Jaruwaporn Srisaras menyatakan Survei Kesehatan Nasional yang dilakukan setiap lima tahun sekali merupakan landasan penting berbasis bukti untuk mengembangkan kebijakan kesehatan masyarakat. Rokok dan rokok elektrik merupakan faktor risiko yang signifikan terhadap penyakit paru obstruktif kronik, emfisema, dan kanker paru-paru; jika tidak segera diatasi, beban sistem layanan kesehatan nasional akan meningkat secara signifikan di masa depan.
Ia menyatakan, temuan penelitian selanjutnya akan diintegrasikan ke dalam rekomendasi kebijakan dan diserahkan kepada partai politik sebagai referensi. Terkait rokok elektrik, rekomendasi kebijakan diharapkan berkisar pada kerangka “BEA”: pelarangan total (Ban), peningkatan penegakan hukum (Enforcement), dan advokasi publik (Advocate).
RUNCHUNFU 200 ribu isapan Vape sekali pakai
elf bar 20k,30k ,iget bar ,elf bar vape, iplay vape,R dan m,R&M,R&H,breeze
pro,RandMTornado 9000Puffs,Randmvape kehilangan mery vape,geek bar pluse,waka vape,alfakher vape,crystal vape
whatsapp:+8613878647254