Pada tahun 2024, penjualan rokok elektronik global meningkat sebesar 9,5% YoY menjadi US$23,04 miliar. Namun, pengetatan peraturan, kesalahpahaman masyarakat, dan kekacauan pasar telah menciptakan jaringan yang kompleks, sehingga menjebak raksasa industri dalam batasannya. Pada bulan Oktober 2025, laporan Tren Tembakau terbaru Organisasi Kesehatan Dunia mengungkapkan bahwa jumlah pengguna rokok elektrik di seluruh dunia telah melampaui 100 juta, termasuk setidaknya 86 juta orang dewasa dan sekitar 15 juta remaja berusia 13 hingga 15 tahun. Namun, di balik pasar multi-miliar dolar ini, perjuangan sengit demi masa depan industri rokok elektrik sedang berlangsung. Mulai dari penyitaan ketat produk-produk tidak sah oleh FDA AS hingga larangan menyeluruh terhadap rokok elektrik sekali pakai di Inggris, dan perbaikan terus-menerus pada sistem peraturan Tiongkok, produsen-produsen rokok elektrik besar menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Pertarungan Antara Impian Merek dan Pesanan Nyata: Produsen rokok elektrik besar sepertinya terjebak dalam paradoks yang tiada henti: di satu sisi, ambisi untuk membangun merek mereka sendiri dan meraih dominasi pasar; di sisi lain, pendapatan yang dapat diprediksi dan arus kas berisiko rendah dihasilkan oleh pesanan yang stabil dari perusahaan tembakau internasional. Kontradiksi ini terutama terlihat pada tahun 2025. Ekspor rokok elektrik Tiongkok mencapai $10,96 miliar pada tahun 2024, namun dari bulan Januari hingga Juli 2025, total ekspor mencapai $5,616 miliar, penurunan tahun-ke-tahun sebesar 11,97%. Tren penurunan ini memaksa banyak perusahaan untuk menilai kembali model bisnisnya. Di pasar rokok elektrik global, "Made in China" memegang posisi dominan mutlak, dengan 90% produk rokok elektrik dunia berasal dari Tiongkok. Di balik angka yang menakjubkan ini terdapat kendali yang kuat dari produsen besar atas teknologi inti dan rantai pasokan. Mulai dari kumparan atomisasi hingga formulasi garam nikotin, perusahaan-perusahaan Tiongkok telah menetapkan hambatan teknologi. Namun, terlepas dari keunggulan teknologinya, perusahaan rokok elektrik Tiongkok kesulitan mendapatkan merek premium yang sesuai di pasar internasional. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan mengadopsi strategi "dua arah": di satu sisi, menerima pesanan OEM/ODM dari perusahaan tembakau multinasional; di sisi lain, dengan hati-hati mengembangkan merek mereka sendiri, sering kali terkendala oleh syarat dan ketentuan mitra mereka.
Homogenisasi Produk dan Kendala Inovasi
Saat memasuki toko khusus rokok elektronik, konsumen akan menemukan bahwa sebagian besar produk memiliki tampilan dan fungsi yang sangat mirip. Homogenisasi ini tidak hanya tercermin dalam desain perangkat keras tetapi juga dalam inovasi rasa. Inti atomisasi hibrid sedang meningkat, efisiensi atomisasi meningkat secara signifikan, dan pelepasan zat berbahaya menurun. Pengulangan teknologi tidak hanya meningkatkan kinerja produk namun juga meningkatkan hambatan masuk ke industri. Pada paruh pertama tahun 2025, pasar rokok elektrik global menunjukkan kondisi yang sangat kontras. Pengiriman rokok elektrik Philip Morris International melonjak 124% dibandingkan tahun lalu, sementara merek Vuse milik British American Tobacco mengalami penurunan pendapatan sebesar 15,3%. Perbedaan ini mencerminkan perbedaan dalam kemampuan inovasi. Sementara itu, produsen besar dalam negeri seperti Smoore dan AtomCore mempertahankan pertumbuhan yang kuat, terus berekspansi ke pasar internasional dan secara aktif meningkatkan penjualan merek. Namun, produsen besar ini menghadapi banyak kendala dalam inovasi. Perubahan kebijakan peraturan sering kali menimbulkan risiko signifikan terhadap investasi penelitian dan pengembangan; misalnya, rencana UE untuk sepenuhnya melarang rokok elektronik beraroma pada tahun 2026 berdampak langsung pada antusiasme perusahaan terhadap pengembangan rasa.
Abu-abu dan Putih Pasar AS
Sebagai pasar rokok elektronik terbesar di dunia, Amerika telah menjadi medan pertempuran bagi semua produsen rokok elektronik besar, namun juga yang paling kompleks. Perusahaan ini menghadapi peraturan hukum yang ketat dan distribusi produk ilegal yang merajalela. Pada tanggal 3 Januari 2025, FDA memperbarui dua peringatan impor, yang secara eksplisit menyatakan bahwa produk rokok elektronik apa pun yang tidak sah yang masuk ke Amerika Serikat dapat disita tanpa pemeriksaan fisik. Perubahan kebijakan ini menguntungkan produsen besar yang patuh, namun juga memperlihatkan keadaan pasar yang kacau. Pada bulan Juli 2025, Komite Alokasi Senat AS memberikan suara 27-0 untuk menyetujui rancangan undang-undang yang mengharuskan FDA untuk menginvestasikan setidaknya $200 juta pada tahun fiskal 2026 untuk memerangi produk-produk terlarang, dengan $2 juta dialokasikan ke gugus tugas antarlembaga yang dibentuk pada bulan Juni 2024. Dampak produk-produk terlarang di pasar sangatlah signifikan. Vuse dari British American Tobacco menghadapi tantangan ganda di pasar AS: di satu sisi, proses persetujuan FDA yang ketat memperlambat laju peluncuran produk baru; di sisi lain, rokok elektrik sekali pakai yang ilegal membanjiri pasar melalui jalur lintas negara, menarik sejumlah besar konsumen muda dengan strategi harga rendah. Selain itu, pasar AS adalah pasar rokok elektrik terbesar, sehingga tidak mungkin untuk mengesahkan PMTA (Undang-Undang Pajak Kemitraan Pemerintah-Swasta) atau sepenuhnya mengabaikannya, sehingga hal ini terombang-ambing antara wilayah abu-abu dan wilayah legal.
Konflik Antara Perluasan Merek dan Larangan Pemasaran
Bagi produsen rokok elektrik besar, membangun portofolio merek yang terdiversifikasi merupakan strategi yang diperlukan untuk memitigasi risiko dan memperluas pangsa pasar. Namun, larangan pemasaran yang semakin ketat secara global membuat promosi merek menjadi tugas yang hampir mustahil. Pada bulan Maret 2025, Juul setuju untuk membayar $79 juta ke Florida sebagai bagian dari penyelesaian. Perjanjian tersebut menetapkan serangkaian batasan periklanan: Juul tidak boleh menggunakan model di bawah 35 tahun, tidak boleh menggunakan karakter kartun, dan produk serta logonya tidak boleh muncul di program televisi atau film. Pembatasan pemasaran mencakup hampir semua saluran tradisional: Juul tidak boleh beriklan di papan reklame, tidak boleh membandingkan kandungan nikotin produk Juul dengan produk tembakau seperti rokok, dan tidak boleh beriklan di media yang jumlah penontonnya mungkin melebihi 15%. Sementara itu, produsen rokok elektrik besar berupaya mengatasi tantangan ini dengan memperluas lini produk mereka. British American Tobacco berencana meluncurkan produk premiumnya, Vuse Ultra, pada paruh kedua tahun 2025, dengan menekankan "pengalaman yang sangat berbeda, terhubung, dan dapat disesuaikan". Bagi produsen besar dalam negeri, konflik antara perluasan merek dan larangan pemasaran serupa, sehingga mereka tidak punya pilihan selain mengandalkan tenaga penjualan di lapangan untuk mengamankan ruang penyimpanan di toko fisik.
Stigmatisasi Industri dan Dilema Bakat
Label “merugikan kesehatan global” menggantung seperti jaring raksasa di seluruh industri rokok elektrik, dengan konsekuensi yang luas. Hal ini tidak hanya mengubah persepsi masyarakat terhadap produk tetapi juga berdampak langsung pada pilihan karir para profesional yang berketerampilan tinggi. Laporan Organisasi Kesehatan Dunia tahun 2025 secara eksplisit menyatakan bahwa industri tembakau berkontribusi terhadap kecanduan tidak hanya melalui rokok tradisional tetapi juga melalui rokok elektrik dan kantong nikotin. Sikap resmi ini memperburuk stigmatisasi terhadap industri rokok elektrik. Para profesional yang berketerampilan tinggi berhati-hati terhadap industri rokok elektrik, terutama di bidang kesehatan masyarakat serta penelitian dan pengembangan. Bagi para profesional yang mencari reputasi sosial dan kepuasan karier, bergabung dengan industri yang diberi label "merugikan kesehatan masyarakat" sering kali berarti risiko merek pribadi. Untuk mengatasi tantangan ini, beberapa perusahaan rokok elektronik mulai menekankan inovasi teknologi dan potensi pengurangan dampak buruk rokok.
Strategi Bertahan Hidup Global dalam Belenggu
Dihadapkan pada berbagai tantangan, produsen rokok elektrik besar harus mengembangkan strategi bertahan hidup dengan “menari dalam belenggu.” Inti dari strategi ini adalah: menemukan peluang pertumbuhan dalam kerangka yang patuh dan membangun keunggulan kompetitif dalam celah kebijakan. Hubungan masyarakat global telah menjadi mata kuliah wajib bagi produsen rokok elektrik besar. Menghadapi perbedaan peraturan antar negara dan wilayah, produsen besar perlu mengembangkan strategi regional yang fleksibel. Misalnya, merek VEEV milik Philip Morris International memilih pasar Eropa, dengan lingkungan peraturan yang relatif menguntungkan dan daya beli konsumen yang kuat, sebagai titik masuknya, menghindari persaingan yang ketat dan ketidakpastian kebijakan di pasar AS. Kepatuhan telah menjadi momen penting bagi kelangsungan hidup perusahaan. Menurut analisis Smoore dalam laporan sementara tahun 2025, penegakan hukum di AS dan larangan di Eropa mempercepat perombakan industri, menjadikan kepatuhan sebagai faktor kunci bagi kelangsungan hidup perusahaan. Sementara itu, produsen rokok elektrik besar secara aktif menjajaki kemungkinan-kemungkinan yang ditimbulkan oleh inovasi teknologi. Teknologi atomisasi secara bertahap menunjukkan nilai penerapan yang signifikan di bidang lain seperti kedokteran dan pertanian. Eksplorasi lintas industri ini tidak hanya membuka titik pertumbuhan baru bagi perusahaan tetapi juga membantu mengubah persepsi masyarakat terhadap industri tersebut.
Geek pro 45k puff Vape sekali pakai
elf bar 20k,30k ,iget bar ,elf bar vape, iplay vape,R dan m,R&M,R&H,breeze
pro,RandMTornado 9000Puffs,Randmvape kehilangan mery vape,geek bar pluse,waka vape,alfakher vape,crystal vape
whatsapp:+8613878647254