Menurut Asia Daily, amandemen Korea Selatan terhadap Undang-Undang Bisnis Tembakau, yang mengatur cairan rokok elektrik dan nikotin sintetis, sekali lagi mengalami penundaan di Majelis Nasional. Meskipun pemerintah berulang kali menekankan pentingnya undang-undang tersebut, kedua belah pihak mengindikasikan perlunya diskusi lebih lanjut pada sidang pleno Komite Legislasi dan Kehakiman Majelis Nasional pada tanggal 12, sehingga menghalangi pemungutan suara.
Amandemen tersebut mencakup secara formal mendefinisikan rokok elektronik nikotin sintetis yang tersedia saat ini sebagai “tembakau” dan menempatkannya di bawah pengawasan peraturan dan perpajakan. Karena peraturan Korea Selatan saat ini hampir tidak memberikan pengawasan terhadap cairan rokok elektrik, sudah lama ada kekhawatiran mengenai kemudahan pembelian oleh anak di bawah umur dan potensi pemalsuan obat-obatan. Oleh karena itu, pemerintah menuntut penyelesaian undang-undang tersebut secepatnya.
Sebelumnya, kemajuan dalam amandemen tersebut berjalan lambat karena adanya penolakan dari beberapa kelompok terkait rokok elektrik (argumen yang mencakup kurangnya bukti dan dampaknya terhadap usaha kecil). Namun, diskusi meningkat tahun lalu setelah penelitian dari Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan menunjukkan bahwa nikotin sintetis juga mengandung zat berbahaya dalam jumlah besar. Meski demikian, dalam rapat terakhir, para legislator masih mengkhawatirkan potensi dampak samping dari penerapan peraturan tersebut.
Beberapa anggota parlemen berpendapat bahwa penerapan undang-undang tersebut enam bulan setelah pengumumannya akan menciptakan kesenjangan peraturan, yang memungkinkan produsen menimbun barang sebelum penerapannya dan menghindari peraturan. Oleh karena itu, peninjauan sebaiknya ditunda lebih lanjut. Selain itu, definisi tembakau saat ini didasarkan pada apakah tembakau tersebut mengandung nikotin, sehingga sulit untuk mengatur zat mirip nikotin atau e-liquid yang dipalsukan dengan bahan narkotika.
Definisi tersebut harus direvisi terlebih dahulu. Choo Mi-ae, ketua Komite Kehakiman, menyatakan bahwa peninjauan RUU tersebut akan ditangguhkan sampai pemerintah mengembangkan tindakan nyata terhadap "zat mirip nikotin". Ia menekankan, “Risiko penyebaran zat mirip nikotin semakin meningkat, sehingga tindakan penanggulangannya harus dirumuskan terlebih dahulu.”
Gazz Bar 60k 3in1 Vape sekali pakai
elf bar 20k,30k ,iget bar ,elf bar vape, iplay vape,R dan m,R&M,R&H,breeze
pro,RandMTornado 9000Puffs,Randmvape kehilangan mery vape,geek bar pluse,waka vape,alfakher vape,crystal vape
whatsapp:+8613878647254